Jumat, 27 Juli 2012

tanda Anak Kelelahan


Sekolah, les, kursus bermusik, kegiatan ekstrakurikuler memang bagus untuk perkembangan anak-anak. Tetapi jika anak terlalu sibuk karena jadwal yang padat setiap harinya, hal tersebut dapat menyebabkan kelelahan dan depresi pada anak.

Anak mungkin tidak menyadari bahwa dirinya telah terlalu lelah menjalani rutinitas tersebut. Tetapi tanda-tanda kelelahan tersebut dapat tampak pada diri anak melalui perubahan suasana hati dan gangguan tidur. Anda perlu mengetahui tanda-tanda yang terjadi pada anak jika dirinya kelelahan dengan jadwal kegiatannya. 

Seperti dilansir ivillage, Senin (23/7/2012) berikut tanda-tanda anak mengalami kelelahan karena sibuknya aktivitas, antara lain:

1. Mudah jatuh sakit

Jika anak sering mengalami sakit kepala atau sakit perut, mungkin disebabkan oleh stres karena jadwal kegiatan yang terlalu padat. Ketika tubuh melepaskan hormon stres, tubuh dapat merasakan nyeri akibat pengiriman hormon tersebut. 

Kesibukan yang terlalu intens dapat meningkatkan kecemasan dan stres yang menyebabkan kondisi tubuh melemah dan mudah jatuh sakit. Berikan perhatian ekstra pada anak mengenai kegiatan yang perlu dijalani atau tidak. Jadilah orang tua yang selalu ada untuk mendengarkan keluh kesah anak untuk mencegah stres yang parah.

2. Pola tidur yang tidak sehat

Sebagian besar anak dan remaja membutuhkan waktu tidur sebanyak 9-12 jam per hari. Tetapi kadang masalah muncul, ketika anak harus bangun lebih pagi karena ada ekstrakurikuler olahraga di awal jam sekolah dan sebagainya.

Kurangnya tidur dapat menyebabkan kelelahan dan dampak kronis lainnya seperti gangguan suasana hati, badan tidak sehat, kesulitan fokus ke pelajaran dan kinerja yang buruk pada kegiatan ekstrakurikuler.

Salah satu kemungkinan yang menyebabkan anak terlambat tidur adalah karena mengerjakan PR hingga larut malam. Kemungkinan lain adalah bahwa anak sedang mengalami gangguan tidur, seperti insomnia atau bahkan mimpi buruk. Anda perlu menangani masalah ini dengan memastikan anak telah mengerjakan PR sebelum waktu tidurnya.

3. Anak tidak dapat mempunyai waktu untuk aktivitas lainnya

Jadwal sekolah dan kegiatan lain seperti les dan ekstrakurikuler dapat membuat anak terlalu sibuk dan tidak mempunyai waktu untuk melakukan kegiatan lain di luar rutinitasnya. Hal ini bagus untuk anak, karena dapat mnegajarkan displin dan tanggung jawab. Tetapi semua kegiatan porsinya harus seimbang agar anak tidak kelelahan karena terlalu sibuk.

Anda harus membimbing anak Anda untuk dapat memprioritaskan kegiatannya. Susunlah kegiatan yang dilakukan anak setiap harinya menjadi semacam rating, sehingga Anda berdua dapat mencari tahu bersama-sama kegiatan amna yang harus dikurangi dan aman yang harus ditingkatkan.

4. Suasana hati anak mudah terganggu

Hormon tertentu dapat menyebabkan perubahan suasana hati pada anak dan remaja. Anak yang terlalu lelah mungkin akan kehilanga tawanya, lekas marah, dan bahkan depresi. Anda perlu mengetahui tanda-tanda tersebut sejak dini agar anak tidak mengatasi hal ini sendiri dengan cara yang salah seperti merokok, menggunakan obat-obatan terlarang atau minum minuman beralkohol.

5. Gangguan makan

Seorang anak yang terlalu lelah karena padatnya jadwal kegiatan sehari-hari, cenderung melewatkan makan malam dan memilih untuk tidur. Padahal menurut sebuah penelitian terbaru di Journal of American Dietetic Association menyatakan bahwa anak yang makan bersama keluarga, cenderung lebih banyak mengonsumsi buah dan sayuran hijau. 

Anak yang tidak makan bersama keluarga cenderung memilih makanan yang disukainya serta minum minuman manis. Kebiasaan yang buruk tersebut dapat menempatkan anak pada risiko obesitas.

Ajaklah anak makan bersama keluarga setiap pagi dan malam hari. Anda juga perlu membuat suasana makan lebih hangat dan akrab agar anak tidak ingin melewatkan momen kebersamaan tersebut






Minggu, 27 Mei 2012

Konsumsi Makanan Berikut ya, sebelum minum Obat Pelancar ASI


sebelum mengkonsumsi obat obatan, dan jamu pelancar asi, konsumsi makanan berikut ya, alami, aman mudah, murah, efektif lagi,hehe...

6 jenis makanan berikut ini, jika dikonsumsi dengan benardapat melancarkan ASI Anda yang sedang menyusui. 

Pare. 
Kaya vitamin C, anti oksidan yang berguna untuk melindungi sel dari kerusakan, meningkatkan kesehatan tulang, gigi, gusi dan pembuluh darah, serta meningkatkan penyerapan zat besi. Kandungan senyawa fitokimia lutein dan likopennya juga berkhasita untuk merangsang produksi insulin. 
Baik untuk ibu menyusui yang emnderita diabetes mellitus karena dapat menurunkan kadar gula dalam darah. Pare juga dikenal sebagai antikanker, antibiotik antivirus, dan pembasmi cacing usus.
Enaknya ditumis, karena bisa menyamarkan rasa pahitnya. 

Pepaya. 
Kaya vitamin A, vitamin C, asam folat, dan kalium. Papaya juga rendah kandungan kolesterol, lemak jenuh dan natrium. Pepaya punya kandungan lebih banyak 33% vitamin dan 50% kalium dibanding jeruk. 
Baik untuk memenuhi kebutuhan kalium di masa menyusui. Merawat balita cukup menguras tenaga, sehingga bila Anda kekurangan kalium maka akan merasa sangat lelah. Kekurangan kalium juga menyebabkan perubahan suasana hati menjadi seperti depresi, sementara saat menyusui Anda perlu berpikiran positif dan bahagia.
Enaknya dimakan langsung, atau dibuat mix juice dengan buah lain. 

Semangka. 
Kaya vitamin A dan C, kalium serta asam folat, namun rendah kandungan lemak jenuh, kolesterol dan natrium. 
Baik untuk memenuhi kebutuhan vitamin A ibu menyusui yang satu setengah kali lipat lebih banyak daripada perempuan yang tidak menyusui. Kadar air yang tinggi pada semangka jga baik untuk asupan cairan tubuh. Dalam sehari, ibu menyusui setidaknya minum 8 gelas cairan setiap hari, baik dalam bentuk air putih, jus, the, kopi tanpa kafein, dan susu. 
Enaknya dibuat jus, tak perlu belepotan terkena tetesan air semangka saat digigit.

Kacang hijau. 
Kaya protein, tiamin (vitamin B1), zat besi, magnesium, fosfor, kalium dan mangan. Kacang hijau juga sumber asam folat tapi rendah kandungan natrium, lemak jenuh dan sama sekali tidak mengandung kolesterol. 
Baik untuk sumber protein nabati. Tiamin atau vitamin B1 mengubah karbohidarat menjadi energi karena ibu menyusui butuh energi lebih besar dibanding saat hamil. Bila kekurangan tiamin Anda jadi mudah tersinggung, sulit konsentrasi dan kurang bersemangat. Mood yang baik akan memicu hormon oksitosin untuk mengeluarkan ASI. 
Enaknya dibuat jus, minum bersama kacangnya untuk mendapat nutrisi yang lebih banyak. 

Jambu Air.
Kaya vitamin A, C, kalsium, fosfor, dan zat besi. baik untuk emmenuhi kebutuhan kalsium yang meningkatkan fungsi otot dan saraf, serta vitamin A yang berguna untuk melindungi sistem kekebalan tubuh bayi dan meningkatkan ketahanannya terhadap infeksi. Buah yang kadar airnya cukup tinggi ini bersifat mendinginkan sehingga memberikan rasa memenangkan saat dimakan, bisa menetralisir rasa tertekan pada ibu pasca melahirkan. 
Enaknya dimakan langsung, apalagi dengan bumbu rujak.  

Labu siam. 
Kaya asam folat, vitamin C dan K, seng (zinc) dan mangan. Labu siam juga sumber vitamin B6, magnesium dan kalium. 
Baik untuk memenuhi kebutuhan asam folat. Meski ibu menyusui tidak memerlukan asam folat sebanyak saat hamil, namun kebutuhan asam folat tetap dua kali lipat daripada perempuan yang tidak menyusui. Mengonsumsi 100 gram labu siam cukup untuk memenuhi sekitar 23% kebutuhan asam fotal tubuh. Asam folat itu penting untuk pembentukan sel, hemoglobin dalam darah, serta perkembangan jaringan tubuh bayi. 
Enaknya direbus dan langsung dimakan, apalagi labu siam berukuran kecil, rasanya manis. 



Rabu, 16 Mei 2012

Kembangkan Potensi Anak Sejak Dini


Krusialnya PAUD amat dirasakan oleh tokoh pendidikan anak-anak Maria Montessori. Menurut dia, bagian terpenting dari kehidupan manusia bukan pada saat di pendidikan tinggi, melainkan pada periode pertama dari kehidupan, yaitu sejak usia 0–6 tahun. Sebab, tahun prasekolah itu adalah masa anak untuk membina kepribadian mereka.

Melalui penelitian, sekitar 50% kapabilitas kecerdasan orang dewasa telah terjadi ketika anak berumur 4 tahun. Sementara pada usia 8 tahun otak berkembang cukup pesat hingga mencapai 80% dan mencapai puncaknya ketika anak berumur 18 tahun. Setelah itu, walaupun dilakukan perbaikan nutrisi, tidak akan berpengaruh terhadap perkembangan kognitif.

Hal ini menandakan perkembangan yang terjadi dalam kurun waktu 4 tahun pertama sama besarnya dengan perkembangan yang terjadi pada kurun waktu 14 tahun berikutnya. Jadi, periode ini merupakan periode kritis bagi anak, di mana perkembangan yang diperoleh pada periode ini sangat berpengaruh terhadap perkembangan periode berikutnya hingga masa dewasa. Sementara, masa emas ini hanya datang sekali sehingga apabila terlewati, maka habislah peluangnya. 

Di sinilah letak pentingnya PAUD. Pendidikan pada tahap ini berguna untuk memberikan rangsangan kepada anak. Anak diajak mengenal berbagai macam fakta di lingkungannya sebagai stimulus terhadap perkembangan kepribadian, psikomotor, kognitif, maupun sosialnya. Pernyataan ini diamini oleh Kasubdit Program dan Evaluasi Pembinaan PAUD Direktorat Jenderal PAUDNI Kemdikbud Dr Sukiman MPd.


“Penelitian sudah membuktikan bahwa jika ingin memutus mata rantai kemiskinan, maka harus dimulai sejak usia dini yang dikatakan sebagai masa emas,” kata dia.

Pada dasarnya ada 4 aspek perkembangan anak, yaitu perkembangan fisik atau motorik, emosi, kognitif, dan sosial. Perkembangan motorik merupakan proses tumbuh kembang kemampuan gerak seorang anak. Sementara perkembangan emosi meliputi kemampuan anak untuk merasakan dan memahami gejolak perasaan, seperti mencintai, merasa nyaman, berani, gembira, takut, marah, serta bentuk-bentuk emosi lainnya.

Sementara perkembangan kognitif mengacu pada kemampuan anak dalam menerima, mengolah, dan memahami informasi-informasi yang sampai kepadanya. Kemampuan kognitif berkaitan dengan perkembangan berbahasa, baik lisan maupun isyarat. Ambil contoh memahami kata, mengeluarkan perasaannya, kemampuan logis, seperti memahami sebab-akibat suatu kejadian, memahami makna dari simbol, dan hal-hal yang berkaitan dengan pengetahuan diri dan lingkungan.

Adapun perkembangan sosial berkaitan dengan kemampuan anak untuk berinteraksi dengan lingkungan. Misalnya, kemampuan anak untuk menyapa, berinteraksi, dan bermain bersama temanteman sebayanya. “Pendidikan yang diperoleh di PAUD menyentuh empat macam perkembangan anak tersebut,” ujar Joanne Hashim selaku Program Director ChildFund Indonesia.

Melatih kepercayaan diri anak juga dirasakan sebagai manfaat dari PAUD. Meski demikian, diakui Joanne, PAUD tidak berpengaruh terhadap kecerdasan akademik seorang anak. Namun, hal yang jauh lebih penting dari sekadar kecerdasan akademik adalah karakter yang baik.



“Pembentukan karakter ini dimulai sejak usia dini. Itulah pentingnya pendidikan usia dini guna menanamkan karakter yang baik kepada anak-anak,” ujar National Director ChildFund Indonesia Guru Naik.

Mengenai materi yang diberikan di PAUD, Sukiman menjelaskan sebenarnya hanya sebagai bentuk perkenalan terhadap kegiatan membaca, menulis, atau berhitung. Dengan begitu, orangtua pun diharap tidak memaksa sang anak untuk harus sudah bisa melakukan keterampilan tersebut. “Sebab, pemaksaan hanya akan membuat anak semakin enggan belajar. Dia akan mengasosiasikan pemaksaan dengan kegiatan yang membuatnya tertekan,” tutur Sukiman.

Sukiman menjabarkan proses pembelajaran yang ideal untuk PAUD di mana guru bertindak sebagai fasilitator. Sebab, anak-anak belajar bukan karena diajar, melainkan karena dia mengalaminya sendiri. Entah itu lewat bermain dan sebagainya. Karena itu, guru seharusnya memberikan teladan yang baik kepada murid-murid kecilnya ini sehingga diharapkan sang guru dapat menjadi inspirasi bagi muridnya. Joanne mengatakan, untuk itu, peran serta orangtua juga sangat diharapkan. Orangtua harus ikut andil dalam memonitor perkembangan anak di sekolah.







Minggu, 13 Mei 2012

Uang Saku Anak, Mulai Umur berapa dan Berapa Banyak..?


Ketika anak mulai sekolah tanpa ditemani orangtuanya, biasanya mereka sudah dibekali uang jajan. Jadi jika istirahat siang, ada les sepulang sekolah, orangtua tak perlu membawakan makanan karena anak bisa membeli makanan sendiri di kantin sekolah. Namun gunanya memberikan uang jajan pada anak sebenarnya tidak hanya agar anak tidak kelaparan di sekolah. Kebanyakan pakar keuangan sepakat bahwa anak perlu diberi uang saku agar dapat belajar mengelola keuangan sejak dini.

"Memberikan uang saku pada anak akan menjadi sarana manajemen keuangan terbaik yang bisa Anda terapkan pada anak," ujar Janet Bodnar, wakil pemimpin redaksi kanal Personal Finance di Kiplinger. Ia tak khawatir anak akan menghambur-hamburkan uang. "Ketika uang itu milik mereka, anak-anak akan membuat keputusan pembelian yang lebih tepat."

Lalu, bagaimana agar pemberian uang saku ini dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh anak? Kebutuhan dan kemampuan setiap anak tentu berbeda, namun Bodnar memberikan beberapa rambunya.

Kapan harus memberikan uang jajan?
Begitu anak mampu mengekspresikan keinginannya dalam hal-hal yang bersifat materi, itulah saat Anda perlu memberikan uang saku untuknya. Uang dapat diberikan saat usia anak sekitar 3-5 tahun, tergantung kondisinya. Bodnar mengatakan, kesalahan pertama yang dilakukan para orangtua adalah terlambat mengawali kebiasaan ini. Umumnya orangtua akan menunggu sampai anak memasuki "pra ABG", sekitar usia 8-10 tahun, sehingga kehilangan kesempatan untuk membahas masalah keuangan dengan anak-anak yang masih mau mendengarkan nasihat orangtuanya. Ketika anak mulai ABG, mereka sudah mendapat banyak pengaruh dari luar, seperti teman-teman, iklan, dan tentunya media, sehingga lebih sulit diarahkan.

Jangan terlalu sedikit
Setiap orangtua tentu berhati-hati untuk tidak memberikan terlalu banyak uang pada anak. Mereka khawatir anak akan terbiasa mendapatkan apapun yang diinginkannya, sehingga tidak menghargai uang. Apalagi pada anak yang masih kecil, tentunya ia belum mengerti uang sehingga dikhawatirkan akan menyia-nyiakan uangnya.

Berapa besar uang saku yang harus diberikan, sebenarnya tidak ada kaitannya dengan usia anak. Anda juga tidak perlu mengambil patokan jumlah yang diberikan orangtua lain untuk anaknya. Bagaimana pun, penghasilan tiap keluarga berbeda, dan kebutuhan anak pun berbeda. Berikan sejumlah uang berdasarkan apa yang Anda harapkan dilakukan oleh anak dengan uangnya. Apakah uang itu hanya digunakan untuk membeli makanan selama di sekolah, ataukah untuk memenuhi semua kebutuhannya, seperti saat jalan-jalan di mall bersama teman-temannya, membeli hadiah untuk ulang tahun temannya, untuk transportasi, membeli pulsa, dan lain sebagainya?

Maka, besarnya uang saku bisa Anda sesuaikan dengan kebutuhannya tersebut. Di sinilah Anda dapat mengajarkan anak untuk mengatur keuangan. Jika Anda memberikan uang saku mingguan, katakan bahwa uang tersebut harus digunakan untuk keperluan seminggu. Anda tak akan memberikan uang lagi jika anak sudah menghabiskan jatahnya sebelum jatuh satu minggu.

Jangan dijadikan imbalan untuk suatu kewajibannya
Kadang-kadang orangtua mengiming-imingi anak uang jika anak mau melakukan kewajibannya mengerjakan tugas-tugas rumah tangga. Namun banyak pakar keuangan kurang sepakat dengan pendekatan semacam ini. "Saran saya, pisahkan uang saku dari pekerjaan rumah tangga. Dengan cara itu, anak-anak akan memelajari nilai kerja sama dan pengalaman dalam keluarga," kata Aletha Solter, psikolog perkembangan dan pendiri Aware Parenting Institute di Goleta, California.

Perlu dipertimbangkan, saat ini anak-anak kerap menerima uang jajan tambahan, entah dari paman-bibinya, atau dari "bisnis" kecil-kecilan yang dilakukan dengan teman sekolahnya (misalnya dari hasil meminjamkan buku-buku komiknya). Karena merasa sudah tidak bergantung lagi dengan uang pemberian orangtuanya, mereka bisa saja menolak melakukan tugas menyapu atau mencuci piring di rumah







Sabtu, 05 Mei 2012

Manfaat Bayi dan OrangTua Bersama dalam Satu Tempat Tidur



Banyak orang tua percaya bahwa tidur bersama anak bisa membuat anak menjadi manja dan tergantung terhadap orang tua. Namun, penelitian secara ilmiah membuktikan sebaliknya. Tidur bersama anak memiliki banyak manfaat baik bagi anak, maupun bagi anggota keluarga secara keseluruhan.

Berikut 6 manfaat tidur bersama anak seperti dilansir dari laman Sheknows.

1. Mendorong kemandirian
Menurut sebuah penelitian, tidur bersama-sama anak tidak akan membuat anak menjadi manja, melainkan mereka akan mengembangkan kemandirian lebih awal dibandingkan anak-anak yang mengalami pemisahan tempat tidur dengan orang tua. Hal ini dikarenakan mereka tidak mengalami rasa cemas akibat pemisahan.

"Sangat sulit menemukan anak yang masih mengisap ibu jari atau mengalami keterikatan pada objek yang memunculkan rasa aman pada anak-anak yang secara rutin tidur dengan orang tua mereka," ujar Dr. Jay Gordon, penulis 'Good Nights: The Happy Parents'.

2. Membangun harga diri
Anak-anak yang tidur bersama orang tua mereka lebih mudah dalam meningkatkan kepercayaan diri, mengalami lebih sedikit masalah perilaku, kuat dalam menghadapi tekanan, dan lebih bahagia dalam
kehidupan. Mereka juga lebih mungkin tidak menderita gangguan stres dibanding anak-anak yang tidur secara terpisah dengan orang tua mereka.

3. Meningkatkan kesehatan fisik dan mental.
Selain mengalami perkembangan positif secara mental, mereka juga mengalami pertumbuhan fisik yang lebih baik.

"Selama tiga puluh tahun mengamati kebiasaan tidur bersama orang tua, kami memperhatikan manfaat medis yang menonjol, bayi-bayi berkembang tidak hanya secara fisik lebih besar, tetapi juga secara keseluruhan berkembang, secara emosional, secara fisik, dan intelektual," ujar dokter anak Dr. William.

Menurutnya, hal ini bisa jadi karena 'kekuatan' sentuhan dari orang tua yang merangsang pertumbuhan.

4. Mengurangi gangguan stres dan depresi
Psikiater dari Universitas Harvard, Michael Commons, telah menemukan bahwa bayi yang tidur sendirian berisiko mengalami gangguan stres dan depresi. Sedangkan, bayi yang tidur bersama orang tua memiliki
keselarasan dengan sang ibu.

Kedekatan ibu dan bayi mampu membantu pernapasan, kenyamanan tidur, pola gairah, detak jantung, dan suhu tubuh bayi. Bayi yang dibiarkan menangis sendirian mengalami peningkatan kadar hormon stres kortisol, yang menyebabkan kerusakan pada perkembangan otak. "Ini membuat anak Anda lebih rentan terhadap efek stres, lebih rentan terhadap penyakit, termasuk penyakit mental dan membuatnya lebih sulit untuk pulih dari penyakit," jelas Commons.

5. Lebih mudah bagi ibu menyusui
Ibu menyusui yang ikut tidur dengan bayi mereka cenderung memiliki waktu istirahat yang lebih baik. Karena, mereka tidak harus meninggalkan tempat tidur untuk menyusui bayi mereka. Pola tidur mereka pun cenderung tidak terganggu. Mereka juga merasa lebih waspada dan fokus di siang hari.




6. Meningkatkan kedekatan keluarga
Anak-anak yang tidur bersama orang tua mereka mengembangkan ikatan yang erat dengan keluarga mereka, memiliki hubungan dan kebahagiaan dibandingkan anak-anak yang tidur sendirian.

Tidur bersama-sama memberikan waktu ekstra setiap hari bagi anggota keluarga untuk berbagi cinta, dan memelihara momen kedekatan.

Tapi, pada usia dua tahun, mulailah ajarkan anak untuk tidur di kamarnya sendiri. Mulailah secara perlahan karena pada dasarnya mereka sudah siap untuk tidur secara terpisah





Jumat, 04 Mei 2012

Beberapa Kemungkinan Penyebab Kenapa Bayi Menangis


Tangisan bayi adalah caranya berkomunikasi dan mengutarakan lapar, sakit, takut, kantuk, dan lainnya. Jadi, bagaimana agar para orangtua mengetahui apa yang ingin diutarakan bayinya? Akan sulit untuk menginterpretasikan tangis bayi, khususnya untuk orangtua yang baru pertama kali menangani bayi. 

Berikut ini adalah penyebab umum bayi menangis. Jika si bayi menjerit, menangis, dan Anda tak tahu mengapa, coba ingat-ingat daftar mengenai hal-hal penyebab bayi menangis di bawah ini. Mudah-mudahan Anda bisa menemukan sesuatu yang bisa membantunya berhenti menangis. 

1. Lapar
Pikiran pertama para orangtua saat bayinya menangis adalah karena si bayi lapar. Cobalah untuk mengenali tanda-tanda bayi lapar untuk membantu Anda memulai menyuapi bayi sebelum ia menangis. Beberapa tanda yang perlu diperhatikan pada bayi yang baru lahir ketika ia lapar; bergerak-gerak seperti tidak nyaman, menggerak-gerakkan mulutnya dan mengecapkan bibirnya, mencari tangan Anda ketika Anda mengusap pipinya (gerak refleks bayi untuk mencari asal makanan), dan menaruh tangannya di mulut. 

2. Popok kotor
Beberapa bayi akan langsung memberitahu orangtuanya langsung setelah ia membuang kotoran. Anda pun bisa mengecek dengan menyentuh popoknya, apakah ada yang berat atau tidak. Beberapa bayi lain bisa tahan untuk tidak menangis begitu popoknya kotor. 

3. Mengantuk
Orang dewasa berpikir, bayi bisa dengan mudahnya tertidur di mana pun, kapan pun. Padahal, nyatanya, bayi tidak semudah itu untuk tertidur. Sebagian bayi akan rewel dan menangis sebelum tidur, khususnya jika mereka terlalu lelah. Ketika Anda melihat si bayi mulai menguap, coba ajak ia ke tempat tidur dan buat nyaman. Jika ia memang lelah dan butuh tidur, ia akan tertidur. 

4. Hanya ingin dipeluk
Bayi butuh banyak sentuhan dan pelukan. Mereka senang menatap wajah orangtuanya, mendengar suara orangtuanya, mendengar detak jantung, bahkan bisa mendeteksi aroma tubuh orangtuanya. Tangisan bisa jadi merupakan cara mereka minta didekap. 

Ada sebagian orangtua yang bertanya-tanya, apakah mendekapnya terlalu sering bisa membuat bayi manja. Tetapi, untuk beberapa bulan pertama hidup bayi, dekapan terlalu sering tak akan membuatnya menjadi anak manja. Supaya tak terlalu pegal, Anda bisa menggunakan kain gendong atau carrier. Ide lain yang bisa Anda lakukan, bungkus ia dengan selimut lembut, taruh ia dalam dekap lengan, lalu elus rambut serta wajahnya. 

5. Masalah dengan perut (gas, kolik, dan lainnya)
Masalah dengan pencernaan anak, yang berkaitan dengan gas atau kolik bisa menyebabkan tangisan bayi. Bahkan, kolik bisa menyebabkan bayi menangis berjam-jam, bahkan berhari-hari. 

Jika bayi Anda sering merengek dan menangis setelah diberi makan, kemungkinan ia merasakan sakit pada perutnya. Bila bukan terjadi akibat kolik, gas dalam lambung bisa menyebabkan rasa tidak nyaman. Untuk mengatasinya, cobalah letakkan ia dalam posisi telentang, pegang kakinya, dan gerakkan kakinya seperti ia sedang mengayuh sepeda dengan gerakan lamban. Lihat pula celana yang ia kenakan, jika talinya dalam bentuk karet, bisa jadi celana itu menekan perutnya dan menahan gas yang ingin keluar dari perutnya. Angkat karetnya. Tekanan sedikit pun bisa menyakiti perutnya. Carilah kemungkinan lain yang bisa menyebabkan rasa sakit pada perut bayi, seperti asam lambung, flu perut, alergi susu, intoleransi laktosa, konstipasi, dan pengeluaran tersumbat. 

6. Gumoh
Gumoh atau bersendawa adalah hal yang perlu. Jika si bayi menangis usai diberi makan, mungkin ia hanya perlu dibantu untuk mengeluarkan sendawa (gumoh). Ini terjadi ketika bayi menelan udara saat ia menyusu ASI atau dari botol. Jika udara tidak dikeluarkan, itu bisa menyebabkan ketidaknyamanan. Beberapa bayi akan merasa amat terganggu jika ada angin dalam perutnya. Sebagian bayi tak masalah dengan adanya angin dan akan keluar dengan sendirinya. Coba taruh ia di bahu Anda sambil elus atau tepuk perlahan pundaknya. Ada sebagian anak yang bisa mengeluarkan angin ketika ia ditaruh tengkurap. Cari tahu mana yang lebih berpengaruh untuk bayi Anda. 

7. Terlalu dingin atau terlalu panas
Ketika si kecil merasa kedinginan, seperti saat Anda melepaskan pakaiannya untuk mengganti popok, atau membersihkan bokongnya dengan lap dingin, ia bisa memprotes dengan tangisan. 

Bayi baru lahir sangat suka dibungkus rapat dan dijaga hangat, tetapi bukan panas. Umumnya, bayi butuh satu lapisan tambahan lebih ketimbang yang dikenakan orang dewasa untuk merasa nyaman dengan suhu sekitar. Umumnya, bayi tidak terlalu rewel dengan suhu terlalu hangat ketimbang merasa kedinginan. 

8. Sempit
Bayi bisa merasa tak nyaman akan hal-hal kecil, seperti adanya rambut yang melilit pada salah satu bagian tubuhnya dan menyebabkan sirkulasi darah tersumbat. Hal-hal semacam inilah yang pertama kali dicari oleh dokter ketika ada bayi yang tak berhenti menangis. Ada pula sebagian anak yang ekstrasensitif terhadap bagian-bagian pakaian yang membuat tidak nyaman, seperti label merek pakaian atau jahitan baju. 

Anda bisa coba bayangkan diri Anda berada di posisinya. Kira-kira apa yang bisa menyebabkan ketidaknyamanan, seperti apakah ada bagian pakaian yang bisa membuat jari, lengan, atau kaki keram, apakah harus ganti posisi tidur atau duduk, apakah empeng yang diberikan punya rasa tidak enak, ataukah label pakaian bikin gatal, apakah terlalu dingin jika tempat tidur terlalu dekat dengan lantai, ataukah cahaya lampu terlalu terang, atau suara televisi terlalu kencang, dan sebagainya. 

9. Tumbuh gigi
Tumbuh gigi bisa bikin gusi terasa sakit. Beberapa anak bisa menangis lebih parah dari anak lainnya, tetapi umumnya anak-anak akan rewel dan menangis saat melewati tahap ini. Jika bayi Anda menangis dan Anda tak mengerti kenapa, coba rasakan gusinya dengan jari Anda. Jika memang ada rasa keras di gusinya, mungkin memang karena ada gigi yang sedang ingin tumbuh. Secara rata-rata, gigi pertama anak tumbuh antara usia 4-7 bulan, tetapi bisa juga lebih cepat. 

10. Terlalu banyak stimulasi
Bayi belajar dari stimulasi dunia di sekitarnya, tetapi kadang mereka butuh waktu untuk memproses hal-hal tersebut, seperti cahaya, suara, ganti-ganti gendongan, dan lainnya. Tangisan bisa jadi caranya untuk minta dihentikan stumulasi itu. 

11. Kurang stimulasi
Anak yang butuh perhatian mungkin akan memiliki sikap yang ceria dan bersemangat untuk mengenal dunia, dan satu-satunya cara mengehentikan tangisnya adalah terus beraktivitas. Hal ini bisa jadi hal yang melelahkan untuk Anda. 

12. Tak enak badan
Jika Anda sudah memberikan segala kebutuhan mendasar si bayi, makan, mengeluarkan angin, tidak ada yang tersumbat, popok baru, dibungkus, digendong, dan lainnya, tetapi ia tetap menangis, bisa jadi ia sedang tidak enak badan dan temperaturnya tinggi. Umumnya tangisan bayi yang sedang tidak enak badan berbeda dari tangis biasanya. Percayakan insting Anda jika ada perasaan yang aneh pada tangis si bayi.



Senin, 30 April 2012

Melatih Agar Anak Tidak Rewel, saat Ditinggal


Meninggalkan Anak Kadang terasa sulit lho. Apalagi ketika dia sedang menangis, menjerit dan menggapai-gapai Anda. Tidak tega rasanya. Kecemasan berpisah adalah fakta bahwa kehidupan dimulai sekitar usia 6 bulan. Tampaknya seperti sebuah kemunduran –anak Anda yang biasanya senang bermain dengan siapa saja kini merengek untuk selalu bisa bersama Anda. Tapi hal itu normal dan menunjukkan tahapan perkembangan yang yang sehat.  “Kecemasan berpisah sebenarnya merupakan lompatan secara intelektual maupun emosional,” kata Alan Greene, MD, penulis buku Raising Baby Green. “Untuk pertama kalinya, bayi Anda mulai memikirkan Anda ketika Anda tidak bersamanya.”

Bayi belajar mengenai perpisahan sebelum mereka belajar tentang perjumpaan kembali. Jadi, dapat dimengerti mengapa mereka marah ketika orang tuanya pergi. “Intinya bayi Anda tahu ada sesuatu yang hilang. Dalam kasus ini yang hilang itu adalah Anda, hal yang terpenting dalam kehidupannya,” kata Robyn J.A. Silverman, PhD, spesialis tumbuh kembang anak di Massachusetts. Untuk mengatasinya, gunakan beberapa strategi berikut ini.

Strategi 1: BERLATIH DENGAN PERPISAHAN KECIL

“Sekali bayi Anda tahu kalau Anda pergi dan kembali lagi, kecemasan itu akan mulai mencair,” kata Dr. Green. Bermain games dengan bayi Anda merupakan jalan yang mudah untuk menyampaikan pesan. Coba tutup wajah Anda dengan selimut dan katakan, “Di mana ibu?” Kemudian buka sambil tertawa. Dengan cepat dia akan meraih selimut dengan tangannya sendiri bila Anda melakukanya lagi.    

Lakukan perpisahan yang lebih besar, seperti meninggalkannya sendiri di kamarnya untuk satu atau dua menit. Letakkan dia di tempat yang aman, berikan mainan dan katakan kepadanya, “Ibu akan segera kembali.” Kemudian pergilah ke ruangan lain. Kalau dia menangis, bernyanyilah atau berkata kepadanya sehingga dia tahu kalau Anda masih ada di sana, walaupun dia tidak melihat Anda. Perpisahan-perpisahan pendek ini akan membuktikan Anda akan kembali lagi. Dan akhirnya bayi Anda akan belajar bahwa dia dalam kondisi aman walau Anda tidak ada di dekatnya.

Strategi 2 : JANGAN TINGGALKAN DIA DENGAN ORANG YANG BENAR-BENAR TIDAK IA KENAL

Idealnya anak-anak melakukan banyak hal lingkungan rumahnya dengan baby sitter yang sudah mereka kenal dengan baik. Jangan heran kalau bayi Anda menangis ketika neneknya datang. Bahkan wajah-wajah yang sudah dikenalnya dapat membuat seorang bayi marah di saat dia hanya menginginkan ibunya. Kalau Anda mengenalkan baby sitter baru, suruh dia bermain dengan bayi Anda selagi Anda masih di rumah. Bayi Anda akan melihat Anda nyaman dengan orang ini dan dia akan mempercayainya juga. Hal yang sama juga berlaku di hari Anda membawanya ke tempat penitipan anak untuk pertama kali. Jika Anda ingin menggunakan perawat dari klub kesehatan Anda tapi bayi Anda tidak pernah ke sana, lakukan persiapan. Datanglah ke sana  pada hari saat Anda bisa meluangkan waktu bersamanya dan bertemu pengasuhnya. Lain waktu, Anda dapat menitipkan bayi Anda bersamanya ketika Anda berolahraga.

Ketika Anda meninggalkannya dengan pengasuh atau di tempat penitipan anak, beri dia mainan favoritnya -boneka binatang atau mainan khusus lainnya - untuk membuatnya merasa lebih aman. “Barang-barang yang dekat dengan keseharian bayi akan membantu menenangkannya,” kata Kathleen Longeway, PhD,  psikolog anak di Children Hospital of Wisconsin, Milwaukee. Dan selalulah bekali pengasuh dengan petunjuk yang jelas tentang kebiasaan bayi. Melakukan hal-hal rutin secara teratur akan membuatnya merasa nyaman.

Strategi 3:  PERGI YANG TERENCANA

Jangan pergi tanpa mengucapkan selamat jalan. Pergi dengan diam-diam sepertinya cara  paling gampang, tapi jika bayi mencari-cari dan tiba-tiba Anda tidak ada, dia mulai berpikir Anda dapat menghilang kapan saja. Ini hanya akan meningkatkan rasa ketergantungan bayi terhadap Anda.

Sebaliknya datanglah dengan ungkapan salam perpisahan lucu yang biasa dilakukan. Bisa berupa ciuman di kening, nyanyian atau tarian. “Saya mempunyai anak laki-laki berumur 9 bulan, Max, yang mendorongku keluar rumah,” kata Jill Gawrych, ibu 3 orang anak dari Jackson, Wisconsin. “ Dia harus mendorongku dengan keras untuk pergi, dan ini menyenangkan sekali.”

Strategi 4: BIARKAN SAJA DIA MENANGIS

Walau terkesan kejam, Anda mungkin perlu meninggalkan bayi Anda saat ia masih menangis. “Ragu-ragu untuk pergi mungkin hal yang paling buruk yang dapat Anda lakukan,” kata Dr. Longeway. Bayi-bayi mengambil isyarat emosi dari orang tua mereka. Jadi, jika Anda ragu atau  mengekspresikan penyesalan, bayi Anda berpikir dia mempunyai sesuatu yang Anda takuti,” Dr. Silverman. “Bayi Anda akan membaca kegelisahan Anda yang terlihat seperti ‘Aku sungguh tidak percaya dengan orang yang menjaga kamu,’” kata Dr. Silverman. “Ini mengajarkannya terus bergantung kepada Anda dan tidak percaya serta gelisah berada di di dekat orang lain.”

Sebaliknya, hilangkan stres Anda dengan menarik napas panjang beberapa kali. Dan ingat, biasanya kegelisahan berpisah ini lebih berpengaruh terhadap orang tua dari pada anak.  “Setelah beberapa menit dengan pengasuh yang penuh perhatian, kebanyakan bayi akan menjadi tenang,” kata Dr. Silverman.

Strategi 5: LUANGKAN WAKTU DENGANNYA KETIKA ANDA KEMBALI

Beri salam bayi Anda dengan senyuman, kemudian ikuti keinginannya. “Bergabunglah dengan Anak secara emosional maupun fisik,” kata Dr. Silverman. Jadi, jika dia memeluk, luangkan waktu beberapa saat merapatkan badan Anda kepadanya. Jika dia lebih suka main bola, ikut saja bermain. Dan jika dia menangis, ikuti juga tidak apa-apa. kadang-kadang anak-anak  perlu mengeluarkan kemarahan dan keresahannya.

Seperti pada semua tahapan, keadaan ini tidak akan berlangsung terus menerus. Ketika hal itu terjadi, camkan dalam pikiran Anda bahwa kecemasan berpisah itu menandakan dimulainya hubungan baru bagi Anda dan si kecil; bahwa Anda berdua akan selalu berhubungan, bahkan ketika sedang berpisah.



Jumat, 27 April 2012

Tahapan Melatih Bayi Berjalan


bayi baru lahir belum bisa apa-apa Tapi, bayi 1 tahun? Lain lagi ceritanya! Hanya dalam 12 bulan, bayi kecil yang semula tidak berdaya bermetamorfosis menjadi mesin yang terus bergerak. Dia akan belajar duduk, merangkak, dan berdiri. Pastikan Anda selangkah di depan dengan panduan tahap demi tahap ini untuk mengikuti perkembangannya.

GERAKAN BARU: MENGANGKAT BADAN

Saat terjadi: Bayi Anda tidak bisa mendorong tubuhnya sendiri ke atas sampai dia cukup kuat untuk mengangkat kepalanya, biasanya begitu mencapai usia 2-3 bulan. Kemudian, dia akan menggunakan kedua lengannya untuk mengangkat dadanya. Awalnya, dia hanya bisa separuh tegak: Sambil tengkurap, dia akan mendongakkan kepala, menyangga tubuh dengan bertumpu pada kedua sikunya, dan menoleh ke sekelilingnya. Di usia 6 bulan, dia sudah bisa menahan tubuhnya dengan kedua telapak tangannya.

Prosesnya: Untuk mengangkat tubuh perlu latihan. Kebanyakan bayi tidak suka tengkurap, tapi latihan ini penting untuk menguatkan otot dan mengendalikannya. ”Saya mendorong para orang tua untuk menengkurapkan bayi mereka sejak hari pertama,” ujar M. Michael Eisenfeld, MD, dokter ahli anak di All Children’s Hospital di St. Petersburg, Florida. ”Jika dimulai sejak dini, anak Anda akan cepat terbiasa.”

Cara membantu: Coba tengkurapkan si kecil di atas perut Anda saat Anda rebahan di kursi malas. Melihat wajah Anda akan merangsang dia untuk mendorong badannya ke atas.

GERAKAN BARU: MEMBALIKKAN BADAN

Saat terjadi: Pertama kali bayi Anda bisa menggulingkan badan di usia 4-6 bulan, kemungkinan dia pun akan sama terkejutnya dengan Anda. ”Dia akan mendorong ke atas dengan perutnya, lalu menahan badannya dengan kedua tangan,” kata Alice Anderson, ahli terapi fisik anak di Children’s Medical Center Dallas. Jika terlalu bertumpu di satu sisi, dia akan terguling ke posisi terlentang.

Prosesnya: Apakah bayi Anda berguling lebih dulu dari depan ke belakang, atau sebaliknya, semua ini adalah proses belajar. Dia akan belajar membebaskan lengannya agar tidak mengganjal, dan dia akan menemukan gerakan yang dialaminya secara kebetulan.

Cara membantu: Jika si kecil mulai memiringkan badannya, bantulah dia untuk menempatkan lengan di sisinya atau angkat ke atas kepalanya supaya dia bisa berguling, jelas Dr. Eisenfeld.

GERAKAN BARU: DUDUK TEGAK

Saat terjadi: Bayi mulai belajar duduk di usia 6 bulan. Pertama, dia akan membungkukkan tubuh ke arah kakinya, lalu menapakkan kedua tangannya untuk menahan tubuh. Secara bertahap, begitu dia bisa menjaga keseimbangan, dia akan dapat duduk tegak dan mengangkat kedua tangannya. Di usia 7 bulan, kebanyakan bayi sudah bisa duduk sambil memegang mainan. Prosesnya: Bayi tidak langsung bisa duduk –tapi Anda yang membantu dia duduk. “Dudukkan dalam posisi tegak dan pegangi sedikit saja,” saran Dr. Eisenfeld. ”Lalu perlahan-lahan lepaskan, namun Anda tetap siap di dekatnya kalau dia terjatuh.”

Cara membantu: Jadikan momen ini menyenangkan. ”Bagi sebagian anak, yang tersulit adalah fokus pada obyek di depannya,” kata Dr. Eisenfeld. ”Mereka cenderung bergerak.” Beri dia sesuatu untuk dipegang, atau buat mimik wajah yang lucu sebatas pandangan matanya.

GERAKAN BARU: MERANGKAK

Waktu terjadinya: Meski umumnya bayi merangkak di usia 7-10 bulan, tapi banyak juga bayi yang terlambat atau bahkan tidak pernah bergerak dengan tangan dan lututnya. Sejumlah pakar meyakini bahwa ini adalah efek samping yang tidak direncanakan dari kampanye “Back to Sleep”. “Ketika American Academy of Pediatrics mulai menghimbau untuk menidurkan bayi dalam posisi terlentang untuk mencegah kematian bayi secara mendadak, sejak itu semakin jarang bayi ditidurkan tengkurap,” kata Anderson. ”Ini berdampak terhadap tahapan tumbuh kembang bayi, salah satunya adalah merangkak.” Kebetulan para dokter tidak menganggap penting bagi bayi untuk bisa merangkak selama dia bergerak dengan caranya sendiri dan bahkan bisa berjalan.

Prosesnya: Untuk merangkak dibutuhkan kemampuan koordinasi dalam menggerakkan kaki dan tangan bersamaan, serta motivasi untuk mulai bergerak. Tapi sebagian bayi bergeser dengan bokongnya, berguling, atau merangsek ke depan dengan perutnya sebagai pendorong.

Cara membantu: Baringkan si kecil di atas perutnya dan sebar beberapa mainan favoritnya sedikit di luar jangkauan. Cepat atau lambat, dia akan menemukan cara untuk meraihnya.

GERAKAN BARU: BERJALAN

Waktu terjadinya: Sebelum anak bisa berjalan, dia harus belajar cara berdiri. Anda akan melihat dia mengangkat badannya untuk berdiri di usia 10-12 bulan. Dia akan berpegangan pada furnitur, tapi begitu sudah mahir –di usia 10-15 bulan– dia tidak akan membutuhkannya lagi.

Prosesnya: Begitu dia bisa mengangkat badan, dia akan berlatih menjaga keseimbangan dan berjalan. Pastikan dia mengenakan sepatu beralas empuk untuk berjalan di luar dan sediakan area yang aman untuk bereksplorasi. Bayi biasa menggunakan jemari kaki untuk mencengkram lantai. Jadi, jika Anda berada di dalam rumah, biarkan kakinya telanjang.

Cara membantu: Luangkan banyak waktu untuk bermain. Anda bisa memindahkan beberapa mainan ke tempat yang lebih tinggi. Jika semua ditaruh di lantai, dia tidak akan termotivasi untuk berdiri –kecuali untuk meraih benda-benda berbahaya yang Anda pikir sudah di luar jangkauannya!


Rabu, 18 April 2012

Mengurangi Nyeri saat Imunisasi Bayi


 Menyaksikan buah hati mendapat suntikan vaksin sesuatu yang juga menyakitkan bagi orang tua. Namun ada cara sederhana untuk menenangkan dan mengurangi rasa sakit akibat vaksinasi pada bayi dan balita, menurut sebuah studi terbaru.

Dr Harvey Karp, seorang dokter anak yang menulis The Happiest Baby on the Block memperkenalkan metode yang dikenal sebagai 5 S, yaitu lima cara untuk mengurangi rasa sakit bayi saat divaksin.

Caranya, adalah membungkus atau membedong bayi dengan selimut, meletakkan tubuh bayi miring, menggendong sambil menggoyangkan bayi, mendekatkan mereka pada perut dan dada orang tua serta orang tua yang mengeluarkan suara (shusing) saat bayi divaksin.

Karp mengatakan metode ini juga dapat digunakan untuk menenangkan bayi rewel atau mengalami kolik, sebab meniru sensasi yang dirasakan bayi dalam rahim ibu. 

Para peneliti dari Rumah Sakit Anak Putri Raja di Norfolk menguji metode ini pada 230 bayi berusia 2-4 bulan yang akan diberi vaksinasi. 

Bayi dibagi menjadi empat kelompok. Kelompok pertama diberi air putih sebelum disuntik, satu kelompok diberi air gula karena diperkirakan air gula mengurangi rasa sakit pada bayi. Kedua kelompok dihibur oleh orangtua 

Pada dua kelompok lain, bayi yang mendapat air putih atau air gula dihibur oleh orangtua mereka menggunakan metode d5S.

Pengamat mengamati tanda-tanda kesakitan, tangisan bernada tinggi, meringis, merintih dan menilai rasa sakit. Kesimpulannya, bayi yang dihibur orangtua dengan metode 5 S memiliki rasa sakit terendah, bahkan bila mereka hanya diberikan air putih. 

"Sejujurnya, saya seorang yang tak percaya, itulah sebabnya saya melakukan studi ini," kata Dr John Harrington kepada New York Times.

"Tapi ternyata anak yang dibedong, ditempatkan dalam posisi berbaring menyamping dan orang tua yang mengeluarkan suara-suara di dekat telinga mereka, bayi secara refleks lebih tenang." katanya.

Studi ini dimuat dalam jurnal Pediatric. 


Senin, 09 April 2012

Bila Anak Mulai Suka Membantah, Coba yang ini ya..


Hampir semua anak pernah membantah atau melawan terhadap orangtuanya. Bagaimana itu terjadi? Menurut  John Gray, Ph.D., dalam bukunya Children Are from Heaven, ‘perlawanan’ seorang anak terhadap orangtuanya karena dia mulai mempunyai kemauan, keinginan, dan kebutuhan sendiri. Dia beranggapan bahwa kalau saja orangtua mengerti, mereka pasti mau mendukung kemauan, keinginan atau kebutuhannya itu. Perilaku tersebut juga menandakan perkembangan kemandirian dalam diri anak. Mungkin dia sudah merasa sebagai anak besar yang bisa melakukan segalanya sendiri.

Perasaan tersebut membuat si kecil mudah tersinggung bila ada tekanan dari luar dirinya. Itulah mengapa sikapnya bisa berubah saat mendengar kata-kata perintah atau larangan. Perubahan sikap tersebut bisa dalam bentuk anak menjadi penurut atau justru melakukan perlawanan. Namun perasaan mandiri tak selamanya jelek. Sebab, kemandirian ini juga bermakna bahwa anak sudah punya pendirian, suatu potensi yang sangat penting bagi kreativitas anak.

Tak hanya itu. Aksi perlawanan juga bisa muncul bila anak merasa diperlakukan tak adil. Anak yang disuruh melakukan sesuatu secara kasar, direndahkan harga dirinya, dan dituntut untuk selalu menuruti kemauan orangtuanya, biasanya akan merasa bahwa dirinya diperlakukan tak adil dan sewenang-wenang. Ini  merupakan reaksi yang wajar. Siap sih yang mau menerima kesewenang-wenangan?

Hati-hati bila Sering Terjadi

Dilarang sedikit saja, si kecil membantah, memberontak atau melawan. Bagaimana bila anak berperilaku demikian? Jangan didiamkan saja. Sebagai orangtua, Anda punya kewajiban   mengurangi ‘hobinya’ yang satu itu. Anak yang terlalu sering membantah, bisa jadi memang ada ‘sesuatu’ dengan sikapnya. Nah, kiat berikut bisa dicoba:

       Hargai anak. Sikap yang adil, hangat, penuh kasih sayang dan cenderung menghargai anak, akan melahirkan sikap yang kooperatif pula. Inilah yang lebih dulu mesti diciptakan dalam keluarga. Dengan menghargai anak, anak pun akan menghargai orangtuanya. Semua merupakan cerminan sikap kita sendiri terhadap mereka. Selain itu, terimalah kekurangan dan kelebihan anak secara wajar. Bila anak tak dapat melakukan sesuatu, jangan melecehkan,  tapi berilah motivasi agar suatu saat bisa lebih baik. Bila anak mampu, Anda pun tak perlu berlebihan memujinya. Fokuslah pada kelebihannya, bukan kekurangannya, sehingga Anda selalu merasa bersyukur memiliki anak yang luar biasa.

    Dengarkan keluhannya. Sediakan waktu sedapat mungkin untuk mendengarkan keluhan dan penolakan anak. Bila si kecil merasa kebutuhan untuk dimengerti sudah terpenuhi,  seketika itu  bagian terbesar ‘perjuangannya’ sudah selesai. Anak akan menyadari bahwa dia begitu diperhatikan oleh orangtuanya. Cara ini akan memperkecil sikap menentang dan menciptakan sikap kooperatif anak.

   Ungkapan dengan jelas. Ketika menemukan sikapnya yang menjengkelkan itu, ungkapkanlah ketidaksenangan Anda dengan kalimat yang jelas dan tak memojokkan anak.  Ketimbang mengatakan, “Ayo cepat mandi, Mama nggak suka punya anak malas dan bau,” lebih baik katakan, ”Yuk, kita mandi Sayang biar wangi. Setelah itu boleh menonton teve lagi.”  Anak tentu senang mendapat perlakuan seperti itu.

   Menjalin hubungan baik. Binalah hubungan yang hangat dan akrab dengan si kecil. Perhatikan kebutuhannya dan pastikan Anda telah memenuhinya. Jalin komunikasi yang hangat dengan memberinya waktu yang berkualitas. Makin menyenangkan Anda di mata anak, si kecil tentu akan lebih terbuka. Jangan lupa, tanamkan nilai-nilai moral dan norma sosial yang berlaku.

   Hindari hukuman fisik dan kata-kata yang menusuk saat mengingatkan anak. Bila anak merasa direndahkan, maka dia akan semakin “menjauh”. Jalinan komunikasi yang lancar, penerimaan, dan penghargaan dari orang tua, akan membuat anak merasa diterima, membangun rasa percaya dirinya, dan mau bekerja sama. Lakukan semua usaha dengan lembut, tegas, dan konsisten, supaya mendapatkan hasil yang efektif.


Zat Besi Cukup, Menunjang Perkembangan Otak Anak


Dahulu, pembentukan otak dianggap telah selesai ketika bayi dalam kandungan. Ternyata beberapa bagian otak masih tetap terbentuk setelah kelahiran misalnya bagian otak yang penting untuk daya ingat dan hubungan antara tempat dan kejadian, serta bagian yang penting untuk perencanaan dan pengambilan keputusan.

Otak mengandung milyaran sel saraf. Sel serabut saraf yang telah terbentuk ini harus saling berhubungan satu sama lain agar dapat berfungsi baik. Proses ini disebut sinaptogenesis. Rangsangan yang baik pada anak akan menghasilkan proses sinaptogenesis yang optimal.

Perkembangan otak tidak terlepas dari pembentukan mielin.Mielinasi atau pembentukan selubung saraf terjadi pada kehamilan trimester ke tiga hingga 2 tahun setelah kelahiran. Proses ini penting untuk menyempurnakan kerja otak. Mielin terdiri dari berbagai zat yang mengandung banyak lemak. Berbagai jenis lemak sangat diperlukan sebagai bahan pembentuk selubung saraf. Mielin juga mengandung protein. Yang tak kalah penting, mielin membutuhkan zat besi untuk pembentukannya.

Untuk apa mielin? Otak berisi kumpulan saraf yang kerjanya berdasarkan aliran impuls dari saraf yang satu ke yang lain. Tanpa mielin, aliran impuls tersebut tak akan berjalan optimal. Ibarat suatu arus berhantaran listrik, mielin adalah lapisan pengaman yang memastikan arus mengalir dengan baik.

Benarkah nutrisi berperan?
Gangguan gizi saat anak dalam kandungan ataupun sudah lahir bisa menyebabkan perubahan bentuk dan fungsi otak. Jika ibu kekurangan gizi pada kehamilan trimester satu, sel saraf janin bisa berkurang, sedangkan bila kekurangan terjadi pada trimester ketiga, kematangan sel sarafnya yang terganggu.


Bila anak pernah kekurangan nutrisi, ketika sekolah ia menunjukkan gangguan fungsi motorik kasar, motorik halus, kecerdasan, perilaku, dan interaksi sosial. Konsentrasi anak menjadi berkurang, anak kurang gembira, dan terjadi perubahan hormonal yang nantinya juga akan mempengaruhi kecerdasannya.

Banyak ahli yang memfokuskan diri pada jenis nutrisi yang diduga paling penting untuk otak, salah satu yang banyak diteliti adalah zat besi:

Zat besi adalah unsur penting dalam produksi dan pemeliharaan mielin serta mempengaruhi aktivitas saraf.
Zat besi membantu kerja enzim yang penting untuk perangsangan saraf.
Zat besi ditemukan dalam otak secara tidak merata, sesuai dengan kebutuhan masing-masing bagian otak tersebut.

Apa yang terjadi jika anak kekurangan zat besi?
a). Proses mielinasi terganggu
Fungsi pendengaran ditemukan menurun pada hewan penelitian yang sengaja dibuat kekurangan zat besi. Anak yang mengalami kekurangan zat besi saat usia 6 bulan menunjukkan gangguan kecepatan hantar saraf dari pendengaran karena kurang sempurnanya mielinasi. Efek ini menetap hingga anak berusia 2-4 tahun walau sudah diobati.
Mielinasi saraf penglihatan berlanjut sampai anak berusia 2 tahun. Jika anak pernah alami kekurangan zat besi, saat usia 3-5 tahun respon penglihatannya menjadi lebih lambat.

b). Pembentukan zat kimia penunjang kerja otak (neurotransmitter) terhambat
Sel saraf diatur oleh zat kimia disebut neurotransmiter dan kekurangan zat besi bisa menghambat produksinya. Misalnya, zat besi turut berperan dalam pembentukan neurotransmiter dopamine. Anak yang kekurangan dopamine akan memperlihatkan perilaku hiperaktif.

c). Berkurangnya kemampuan belajar dan kecerdasan
Anak yang pernah kekurangan zat besi menunjukkan skor motorik dan IQ lebih rendah pada usia 11-14 tahun. Kekurangan zat besi pada usia sekolah juga menyebabkan sulit konsentrasi dan gangguan kecerdasan terutama untuk pelajaran matematika.

Suatu penelitian di Indonesia menunjukkan anak sekolah yang kadar hemoglobinnya kurang dari 11 g/dl (anemia akibat kekurangan zat besi) lalu diobati selama tiga bulan, terjadi perbaikan kemampuan belajar tetapi tetap saja lebih rendah daripada anak normal.

Kekurangan zat besi pada anak juga dapat menyebabkan penurunan nilai tes psikologi, tes konsentrasi, mengurangi kemampuan belajar konsep, dan menurunkan daya ingat.

d). Menyebabkan anemia dan segala efeknya.
Zat besi penting untuk pembentukan sel darah merah, sehingga kekurangan zat ini bisa menimbulkan anemia atau penyakit kurang darah. Sel darah merah punya tugas mengantarkan oksigen ke seluruh tubuh. Jika terjadi kekurangan, anak akan kekurangan oksigen secara kronis. Akibat anemia ditambah efek kekurangan zat besi yang lain, anak bisa alami berbagai penyakit.

e). Sinaptogenesis
Sinaptogenesis berjalan sejak lahir, sebagian besar selesai usia 2-3 tahun, sebagian kecilnya berlanjut hingga remaja.
Sinaptogenesis untuk fungsi penglihatan dan pendengaran: maksimal usia 3 bulan, selesai usia 5 tahun.
Sinaptogenesis untuk fungsi bicara: maksimal usia 9 bulan dan selesai usia 5 tahun.
Sinaptogenesis untuk fungsi kecerdasan terus berkembang hingga remaja.
Tak terlambat untuk berobat
Jika anak sudah didiagnosis kekurangan zat besi, tak ada kata terlambat untuk berobat:
Pemberian zat besi secara suntikan selama 5 hingga 10 hari untuk bayi yang anemia akibat kekurangan zat besi dapat memperbaiki kemampuan anak. Perbaikan terlihat berupa peningkatan IQ, perbaikan perilaku, dan konsentrasi anak.
Efek jangka panjang pada anak yang mendapat pengobatan lebih baik daripada yang tidak diobati.


Kiat cegah kekurangan zat besi

Perhatikan asupan zat besi sejak ibu hamil atau merencanakan kehamilan. Ingatlah bahwa perkembangan otak anak sudah dimulai sejak masih berbentuk janin.
Persediaan zat besi pada bayi baru lahir pun ditentukan saat kehamilan ibu.
Pastikan diet anak mengandung zat besi dengan memperhatikan masa-masa tumbuh kembangnya dan tingkatkan pengetahuan ibu tentang makanan yang kaya akan zat besi.
Pilihlah sereal atau susu formula sapi yang diperkaya zat besi.
Lakukan deteksi dini anemia kekurangan zat besi pada bayi, misalnya memeriksa kadar hemoglobin bayi saat usia 9 bulan. Jika kadarnya kurang dari 11 mg/dl, diperlukan terapi zat besi selama tiga bulan.


Jumat, 06 April 2012

Hati hati Menggunakan Bedak Untuk Bayi ya



Bedak talc banyak digunakan oleh para ibu untuk membantu menyerap kelembaban pada tubuh dah bokong bayi setelah mengganti popok. 

Namun, tahukan anda, penelitian para ahli kesehatan mengemukakan bahwa bedak talc bisa menyebakan pneumonia dan penyakit pernafasan lainnya pada bayi. Berikut beberapa alasan mengapa bedak talc dianggap berbahaya bagi bayi:

Bedak talc terbuat dari berbagai kombinasi bahan seperti zinc stearate, magnesium silicates, dan sebagainya. Meski tergolong aman bagi kulit, namun bahan-bahan tersebut berukuran sangat kecil sehingga mudah terbawa udara seperti debu yang bisa masuk ke dalam paru-paru anak anda yang nantinya bisa berakibat fatal bagi paru-paru mereka serta bisa menyebabkan bayi anda terserang pneumonia atau bahkan kanker paru-paru.

Beberapa kasus menyebutkan bahaya menghirup bedak talc bagi bayi anda. Meski demikian anda tak perlu terlalu khawatir jika anak anda kerap menumpahkan bedak talc nya selama, bedak tersebut tidak terhirup olehnya.

Para ahli kulit membuktikan bahwa jika dibandingkan pemakaian bedak talc dengan krim atau lotion kulit untuk bayi, maka krim atau lotion kulit lebih ampuh untuk mencegah dan mengobati ruam popok dibanding bedak.

Selain berbahaya bagi pernafasan, beberapa penelitian juga menyebutkan bahwa penggunaan bedak talc pada bayi perempuan bisa menyebabkan cancer ovarium. Meski demikian tidak semua ahli setuju dengan penelitian tersebut. Namun, untuk amannya di sarankan bagi para ibu untuk lebih berhati-hati dalam pemakaian bedak talc untuk bayi mereka. Atau lebih amannya lagi, gunakan lotion khusus untuk melembabkan daerah kemaluan dan bokong bayi setelah mengganti popok dibanding menggunakan bedak talc.



Dot untuk bayi (empeng Bayi) ada manfaatnya...?


AAP atau The American Association of Pediatrics mengeluarkan sebuah penyataan kontroversial tentang pengaruh empeng terhadap SIDS(Sudden Infant Death Syndrome). Dalam pernyataan tersebut AAP menyatakan adanya hubungan antara penggunaan empeng dan penurunan resiko SIDS pada bayi. Pernyataan tersebut juga dikuti dengan rekomendasi bagi para orangtua untuk memberikan empeng saat bayi mereka tidur di tahun pertama usianya.

Pernyataan AAP ini didukung oleh Dr. DeKun Li, peneliti dari Kaiser Permanente's Northern California Region. Hasil penelitian Dr. Dekun Li menyebutkan bahwa penggunaan empeng selama tidur pada bayi bisa mengurangi resiko SIDS sebesar 90%.

Meski para ahli belum sepenuhnya yakin mengapa empeng bisa mengurangi SIDS, namun beberapa alasan mungkin bisa menguatkan pernyataan tersebut, diantaranya:

-Penggunaan empeng saat tidur membuat aliran udara dari mulut terbuka dan mengalir selama tidur.
-Bayi tidur lebih lelap karena sambil mengisap empeng, sehingga tidak selalu berubah-ubah posisi tidur.
-Posisi empeng dimulut membuat bayi jadi sulit merubah posisi badannya saat tidur.
-penelitian lebih lanjut tentang empeng dan pengaruhnya terhadap berkurangnya resiko SIDS pada bayi masih terus dilakukan.

Empeng dan ASI
Meski beberapa argumen menyatakan bahwa penggunaan empeng bisa menyebabkan bayi enggan menyusu ASI dari ibunya. Pada kenyataannya belum ada penelitian yang membuktikan argumen tersebut. Bahkan para ahli menyatakan bahwa tidak ada hubungannya penggunaan empeng dan penurunan kemauan bayi untuk menyusu ASI ibunya. Meski demikian, para orantua tetap disarankan untuk menunda memberikan empeng pada bayi hingga usia bayi 1 bulan atau lebih. Hal tersebut untuk memastikan pemberian ASI pada masa awal usia bayi terjaga dengan baik.

Para ibu juga disarankan untuk menunggu paling tidak hingga satu minggu setelah kelahiran sebelum memberikan empeng pada anaknya. Karena pada usia tersebut, bayi baru saja mulai belajar mengisap ASI ibunya, dan tidak disarankan untuk mengganggu proses tersebut dengan pemberian empeng.

Meski penggunaan empeng disarankan untuk menurunkan resiko SIDS pada bayi sekaligus menjadi alat ampuh untuk menenangkan bayi anda, sebagai ibu anda harus tahu kapan bayi anda butuh empeng dan kapan mereka bener-benar butuh menyusu ASI. Ibu juga harus tahu kapan waktunya bayi anda berhenti mengisap empeng. Resiko tertinggi bayi terserang SIDS adalah di usia 2 hingga 6 bulan, Jadi sebaiknya gunakan empeng selama usia tersebut saja.

Empeng dan masalah gigi
Timbulnya masalah gigi akibat penggunaan empeng tergantung dari berapa lama anak tersebut mengisap empeng. Jika digunakan sampai usia satu tahun atau kurang maka masalah gigi yang timbul tidak akan bersifat permanen. Kecuali jika mereka masih menggunakan empeng hingga usia balita. Usia 6 bulan adalah waktu yang tepat bagi anda untuk menghentikan penggunaan empeng pada bayi anda.


Anak ingin Hewan Peliharaan, Apa Saja Manfaatnya...?


ada beberapa manfaat lain yang akan diperoleh anak dari hewan piaraannya.

Mengajarkan tanggungjawab
Memelihara hewan piaraan akan membuat si kecil belajar untuk mengembangkan sikap tanggungjawab. Si kecil akan belajar tentang kehidupan, bahwa untuk dapat hidup dan sehat setiap hewan harus makan, minum, dan bergerak.

Ikan adalah hewan piaraan pertama yang terbaik untuk si kecil, karena akan membuat ia lebih aktif untuk memberi makan ikannya secara teratur. Sementara hewan seperti kucing atau anjing bisa membawa kebersamaan antara anda dan anak anak anda melalui berbagai aktifitas seperti mengajak anjing anda jalan-jalan, serta mengajak anak anda menyiapkan makanan untuk anjing atau kucingnya bersama anda.



Hewan piaraan adalah sahabat anak
Anak akan mencari binatang piaraannya saat ia membutuhkan teman bermain atau sekedar berbagi, sebagai pemberi semangat atau sebagai pelindung mereka. Bahkan sebuah studi mengungkapkan bahwa hewan piaraan seringkali sama pentingnya dengan orangtua, kakak, keluarga, guru dan sahabat bagi anak anda..

Hewan piaraan tidak akan menghakimi atau marah dengan anak anda bahkan saat ia bertingkah menyebalkan. Hal tersebut berguna untuk meningkatkan self esteem mereka. Bahkan, anak-anak cenderung mempercayakan rahasia dan pikiran-pikiran pribadinya untuk diceritakan pada hewan piaraannya.

Hewan piaraan sebagai obat
Hewan piaraan membantu anak mengembangkan keberanian dan kemampuan sosial nya. Mengembangkan perasaan positif pada hewan piaraan dapat mengobati self-esteemnya serta mambantu meningkatkan komunikasi non-verbal dan sikap empatinya. Sebuah studi pada anak sekolah mengungkapkan bahwa mereka yang mempunyai hewan piaraan cenderung lebih populer diantara teman-temannya serta labih memiliki empati dibandingkan mereka yang tidak punya hewan piaraan.

Hewan piaraan memberi pelajaran hidup
Hewan piaraan sering kali memberikan pelajaran pertama pada anak anda tentang kematian dan perasaan kehilangan. Hewan piaraan juga mengajarkan tentang kesehatan dan sakit pada anak anda. Mengajak anak anda ke dokter hewan untuk memeriksa hewan piaraannya yang sakit memberinya pelajaran bahwa bahkan hewan piaraan juga membutuhkan perawatan kesehatan yang baik pula. Hewan piaraan juga mengajarkan perlunya rasa hormat terhadap mahkluk hidup lain pada anak anda.

Hewan piaraan membawa kegembiraan
Hewan piaraan memberikan rasa kasih sayang tanpa syarat, kesetiaan, dan rasa nyaman pada anak anda. Kegiatan berjalan-jalan dengan hewan piaran juga akan memberi manfaat secara fisik pada anak anda. Tugas memandikan anjing atau menyikat bulu kucing piaraan akan menjadi aktifitas yang menyenangkan untuk anak anda.

Hewan piaraan membuat anak berlatih fisik
Aktifitas fisik akan memberi manfaat sosial, mental, dan fisik pada anak anda. untuk memaksimalkan manfaat ini sangat penting untuk membiasakan anak anda melakukan aktifitas fisik dengan bantuan hewan piaraannya serta mengurangi kebiasaan bermalas-malasan dan berdiam diri dirumah. Sebagai contoh, memiliki hewan piaraan dapat membantu anak untuk lebih aktif melakukan aktifitas fisik diluar yang berguna untuk mengurangi obesitas pada anak.

Meski manfaat memelihara hewan piaraan sedemikian banyaknya bagi anak anda, namun pastikan anda senantiasa mengawasi anak anda dan hewan piaraannya. Agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan nantinya.


Kamis, 05 April 2012

Saat Terjadi Mimisan Pada Anak


Pendarahan hidung terjadi akibat lepasnya lapisan mukosa hidung yang mengandung banyak pembuluh darah kecil. Secara umum, mimisan terjadi akibat pembuluh darah yang pecah di daerah hidung bagian tengah, namanya pleksus kieselbach. Pembuluh darah ini merupakan anyaman jaringan pembuluh darah yang sangat halus dan tipis.
Mimisan yang kerap terjadi pada anak, biasanya tidak berbahaya selama anak terlihat sehat, aktif bergerak dan tidak disertai gejala demam.

Penyebab Mimisan :


Pembuluh darah pecah   
Secara umum, mimisan terjadi akibat pembuluh darah yang pecah di daerah hidung bagian tengah, bernama pleksus kieselbach. Pembuluh darah ini merupakan anyaman jaringan pembuluh darah yang sangat halus dan tipis. Pada anak-anak, pembuluh darah ini mudah berdarah terutama kalau ada infeksi di daerah hidung. Akibat infeksi, pembuluh darah yang tipis tersebut akan melebar dan kalau tersenggol sedikit saja akan mudah pecah.

Selaput Lendir dan pembuluh darah tipis          
Mimisan pada anak terjadi karena selaput lendir dan pembuluh darah anak masih tipis dan sensitif, sehingga saat ada faktor pencetus seperti udara dingin, panas yang terik atau trauma ringan (mengorek hidung, jatuh, terpukul, benda asing di hidung), darah pun langsung mengucur keluar. Biasanya terjadinya pun umumnya spontan, ringan, dan mudah berhenti.

Infeksi
mimisan terjadi karena ada infeksi, terutama di daerah hidung, misalnya infeksi sinus yang mengakibatkan pembuluh darah melebar. Untuk meyakinkan, biasanya dilakukan foto sinus. Umumnya, darah akan keluar dari hidung, tetapi, terkadang darah tidak keluar dari hidung, melainkan tertelan ke tenggorokan.

Alergi
Tidak sampai di situ saja, mimisan juga bisa terjadi karena alergi, yang biasa terjadi pada anak usia empat tahun. Biasanya disertai pilek kental dan lama, terkadang juga disertai batuk berdahak dan napas berbau. Ada juga mimisan yang berkaitan dengan gender, meski sangat jarang terjadi
Gangguan mimisan umumnya berkurang sesuai dengan pertambahan usia. Semakin tambah usia, pembuluh darah dan selaput lendir di hidung sudah semakin kuat, hingga tak mudah berdarah. Meski mayoritas kasus mimisan tidak berbahaya, orangtua hendaknya waspada jika frekuensi mimisan itu cukup sering, sekitar 1-2 hari, karena ada kemungkinan si kecil mengidap penyakit berbahaya, yaitu seperti penyakit seperti ITP (Idiopathic Thrombocytopenic Purpura), demam berdarah,leukemia, talasemia berat, atau hemofili, bisa juga menunjukkan gejala mimisan. Kadar trombosit yang rendah bisa pula menyebabkan pendarahan di hidung. Anak hemofili bisa saja memiliki kadar trombosit yang normal, tapi faktor pembekuan darah yang rendah sehingga penderita sering mengalami pendarahan.

Pertolongan pertama saat mimisan :

-Duduk sedikit membungkuk ke depan dan bernafas melalui mulut. (bila tidur terlentang, aliran darah ke hidung bertambah deras dan darah dapat tertelan)

-Tekan bagian depan cuping hidung selam 5 menit dan kompres dingin/es pada tulang hidung

-Bila setelah 5 menit masih tetap berdarah, bawalah ke dokter atau unit gawat darurat RS


Cara Lain Mengatasi Mimisan :
Selain menggunakan obat - obatan dari dokter untuk memperkuat selaput lendir dan pembuluh darah di hidung pada anak, ada beberapa cara tradisional untuk mengatasi mimisan, yaitu :

Daun sirih
Secara tradisional, orang Indonesia spontan akan menggulung selembar daun sirih (piper betle lynn) dan memasukkannya ke hidung bocah untuk menyumbat darah yang keluar akibat mimisan. Dalam sekejap, aliran darah dari hidung itu pun berhenti. Hal itu terjadi, antara lain, karena daun sirih mengandung styptic yang bisa menahan perdarahan. Sedangkan seluruh tumbuhan sirih mengandung arecoline yang bisa merangsang saraf pusat, meningkatkan daya pikir, gerakan peristaltik, dan meredakan dengkuran. Daun sirih mengandung banyak jaringan yang berisi kelenjar minyak aetheris atau minyak terbang. Minyak yang bisa diperoleh dengan cara menyuling ini terutama mengandung senyawa chavicol dan fenol. Karena itu, minyak sirih sangat berguna untuk mengobati batuk dan radang selaput lendir tenggorokan.

Akupuntur
Akupunktur berperan lebih mencegah terjadinya mimisan pada anak yang sering mimisan.  Pengobatan akupuntur dilakukan seminggu dua kali sebanyak 6-10 kali. Akupunktur memberi hasil terapi yang  baik pada beberapa kasus mimisan anak.


Beberapa Pilihan Warna Kamar Tidur Bayi


Menjelang kedatangannya persiapkan segala kebutuhan bayi dengan seksama, rencanakan ruang tidur yang nyaman bagi si kecil Anda. Dalam menata kamar bayi Anda, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, salah satunya adalah penggunaan warna di dalam kamar bayi Anda. 

Warna yang akan kita pilih nanti akan memberi pengaruh besar dalam hal kenyamanan dan ketenangan yang akan ditampilkan dari warna - warna tersebut, jadi Anda harus pintar memilih paduan warna yang tepat untuk
kamar bayi anda.

Berikut beberapa jenis warna dan panduan untuk memberi warna yang tepat untuk kamar bayi Anda :

Warna - warna hangat :

Merah 
Warna merah merupakan warna yang kuat yang memberi banyak energi, tetapi agak tidak tepat jika anda memberi warna ini, karena terlalu terang dan memberikan rangsangan yang berlebihan. Tetapi jika anda menyukai warna ini, anda bisa memberi warna ini pada salah satu sudut
di tembok kamar bayi anda.

Kuning

Warna kuning sebenarnya cukup sering dipakai untuk menghiasi kamar bayi, tetapi warna kuning tidak terlalu baik dalam hal ketenangan untuk bayi anda. Warna kuning cerah juga bisa membuat tingkat kecemasan bayi bertambah, dan memberikan rangsangan yang berlebih kepada bayi dan
anak-anak. Jika anda benar-benar suka dengan warna ini, pakailah warna ini pada salah satu dinding kamar tersebut.

Oranye 
Oranye merupakan warna yang tidak terlalu terang dibandingkan merah, tetapi tetap hangat. Jika anda mempunyai kamar yang gelap dan menghadap ke utara, anda bisa mencoba untuk memberikan warna oranye yang tidak terlalu terang di salah satu tembok, ini akan membuat kamar sedikit hangat tetapi tetap tenang.



Warna - warna sejuk :

Biru

Biru merupakan pilihan warna yang tepat untuk kamar bayi anda. Warna ini sangat lembut dan bisa menciptakan suasana yang tenang yang akan membantu bayi anda untuk tidur. Jika anda mempunyai bayi perempuan, warna biru dapat menjadi sangat feminin. Cocokan warna biru pastel dan aksesoris dengan warna pink pucat, hijau, atau kuning, dan banyak warna putih untuk terciptanya suasana yang sangat feminin.

Hijau

Hijau adalah warna alam yang pastinya menenangkan dan membuat kita relax. Warna hijau juga dapat menjadi pilihan yang bagus untuk kamar bayi anda. Warna ini cocok untuk bayi laki-laki ataupun bayi perempuan dan bisa dimasukkan dalam berbagai tema. Jika anda memilih warna hijau klasik, anda bisa bertahan lama dengan warna dan tema tersebut.


Ungu

Warna ini adalah salah satu warna favorit untuk warna anak perempuan. Warna ungu merupakan warna yang sangat menenangkan yang sangat tepat untuk warna kamar anak anda. Untuk kamar bayi anda, cocokan dengan warna ungu pastel dan aksesoris dengan warna hijau terang dan pink.


Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...